Sholat Khusyuf (Gerhana Bulan) di Sekolah Impian SMP Islam Terpadu Al-Ghozali Jember

 

Sumbesari. Gerhana bulan yang terjadi pada Rabu, 31 Januari 2018 lalu menjadi fenomena yang langka dan trending topic di media sosial. Fenomena gerhana bulan tersebut dinamakan dengan “Super Blue Blood Moon” yang mana fenomena ini sangatlah langkah dan baru terjadi kembali pada akhir bulan januari kemarin, setelah 150 tahun silam. Di juluki dengan “Super Blue Blood Moon” karena gerhana bulan tersebut terlihat biru dan merah seperti darah, selain itu juga karena jarak bulan dengan bumi lebih dekat sehingga terlihat lebih besar.

Fenomena gerhana, juga pernah terjadi di zaman Rasullulah SWT. Ketika terjadi gerhana, beliau sangat khawatir dan ketakutan karena gerhana adalah salah satu pertanda hari kiamat. Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan bagi semua umat muslim untuk mendirikan sholat gerhana (khusyuf). Sholat gerhana ini di lakukan sesuai tuntunan Rasullulaah yakni seperti dalam hadits nabi yang dijelaskan ” Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat ketika terjadi gerhana matahari. Rasulullah berdiri kemudian bertakbir kemudian membaca, panjang sekali bacaannya, kemudian ruku’ dan panjang sekali ruku’nya, kemudian mengangkat kepalanya (i’tidal) seraya mengucapkan: “Sami’allahu liman hamidah,” kemudian berdiri sebagaimana berdiri yang pertama, kemudian membaca, panjang sekali bacaannya namun bacaan yang kedua lebih pendek dari bacaan yang pertama, kemudian ruku’ dan panjang sekali ruku’nya, namun lebih pendek dari ruku’ yang pertama, kemudian sujud, panjang sekali sujudnya, kemudian dia berbuat pada raka’at yang kedua sebagimana yang dilakukan pada raka’at pertama, kemudian salam, [Muttafaqun ‘alaihi].

Pada saat terjadi gerhana bulan tersebut, siswa-siswi SMP Islam Terpadu Al-Ghozali Jember juga menjalankan sholat gerhana. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh siswa-siswi dan dewan asatidz serta asatidzah. Sholat gerhana tersebut berjalan khidmat dan khusyuk. Yang bertindak sebagai imam adalah Ust Khairurrozi, Al Hafizh dan selaku khotib adalah Ust. Wasilur Ridho Al Hafizh. Sholat gerhana tersebut di tutup dengan berdzikir dan beristighfar bersama.

Harapannya dengan diadakan sholat khusyuf ini, siswa-siswi bisa meneladani sunnah Nabi SAW dan tidak mengikuti arus perubahan zaman yang menjadikan gerhana sebagai tontonan semata, melainkan bukan  sebagai bentuk menambah imam dan ketakwaan kepada Allah SWT (IBS, Red.)